
Telah Terbit 02/05/2025 Apakah Anda sering merasa terganggu dengan kehadiran polisi tidur (velocity bump) di jalan perumahan atau kampung yang terlalu tinggi dan tajam? Jika iya, penting untuk memahami bahwa pemasangan alat pembatas kecepatan tidak boleh dilakukan sembarangan.
. Di Inggris, polisi tidur lazim ditemui di kawasan industri atau pergudangan yang sibuk dan ramai. Kemudian, istilah “polisi tidur” juga dikenal sebagai “gundukan di jalan”, yang berarti digunakan untuk memperlambat kendaraan demi menjaga keselamatan pengguna jalan dan sekitarnya.
Karena itu, bisa dibilang bahwa keberadaan polisi tidur adalah bentuk rekayasa lalu lintas yang berperan sebagai sistem pencegah kecelakaan secara pasif tapi efektif.
Terkadang, polisi tidur juga dilengkapi dengan marka jalan atau papan peringatan yang mempertegas bahwa pengemudi perlu memperlambat laju kendaraannya.
Pada saat itu, polisi tidur dibuat dengan ketinggian mencapai thirteen cm. Ukuran seperti ini cukup sulit untuk dilalui kendaraan pada waktu itu, sehingga dalam perkembangannya, desain polisi tidur ini terus diperbarui.
Setelah itu, desainnya diadaptasi di luar universitas dan di berbagai negara bagian Amerika Serikat bahkan di seluruh dunia.
Padahal, keberadaan polisi tidur tidak sekadar hiasan jalan atau penghalang iseng belaka. Ada fungsi penting di balik pemasangannya yang harus dipahami oleh masyarakat.
Jenis polisi tidur harus sesuai dengan jenis jalan dan fungsinya. Masyarakat yang ingin membuat polisi tidur harus melapor dan mendapatkan izin dari Dinas Perhubungan setempat untuk alasan keamanan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sementara itu, dalam catatan detikcom disebutkan bahwa istilah polisi tidur diakui dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga tahun 2001. Dalam KBBI, polisi tidur merupakan bagian permukaan jalan yang ditinggikan secara melintang untuk menghambat laju kendaraan.
Fungsi ini sangat penting karena tidak semua pengendara menyadari perubahan karakteristik lingkungan jalan secara langsung. Maka, polisi tidur pelajari lebih lanjut menjadi sinyal yang nyata untuk menunjukkan bahwa mereka harus lebih waspada.
Polisi tidur bukanlah sekadar penghalang jalan atau pemicu rasa jengkel saat berkendara. Di balik bentuknya yang sederhana, ada banyak fungsi penting yang berkaitan langsung dengan keselamatan, keteraturan lalu lintas, dan kenyamanan lingkungan.
Jika masyarakat merasa perlu memasang polisi tidur karena alasan selengkapnya keselamatan, berikut langkah yang bisa dilakukan:
Polisi tidur dinamis berbeda dari polisi tidur konvensional dimana hanya akan aktif jika kendaraan yang melintas di atasnya melaju melebihi batas kecepatan tertentu.
Pemeriksaan kelayakan dilakukan berdasarkan desain geometrik, struktur jalan, dan perlengkapan lalu lintas lainnya
Dalam situasi seperti ini, polisi tidur tidak hanya mengontrol kecepatan, tetapi juga menciptakan ritme pergerakan lalu lintas yang lebih stabil.